Selasa, 22 September 2009

Noordin Mati Terorisme "Gentayangan"

JAKARTA - Mati satu tumbuh seribu, istilah itu sering kita dengar. Bisanya disematkan kepada pahlawan, atau para pejuang kebenaran. Tapi jika kematian Noordin M Top, memicu tumbuhnya ribuan teroris di Indonesia, bahkan dunia, itu yang mengerikan.

Ketua Badan Pengurus LSM Institut Setara, Hendardi, mengatakan, tewasnya gembong teroris Noordin M Top tidak berarti terorisme di Indonesia menjadi lumpuh.

Dalam siaran persnya, Minggu (20/9), Hendardi menyatakan, masih ada kader-kader baru yang telah didik dengan cara pandang "xenophobia" (kebencian terhadap sesuatu hal yang dianggap asing/berbeda) dan pemikiran yang membenarkan tindak kekerasan.

Selain itu, ujarnya, masih terdapat sejumlah orang yang dinyatakan buron yang hingga kini masih belum ditangkap pihak kepolisian, seperti Syaifudin Zuhri bin Djaelani Irsyad alias Syaifudin Jaelani. Semua itu, lanjutnya, berpotensi menjadi cikal bakal teror baru di tengah masyarakat. Ia memaparkan, termasuk dalam kelompok tersebut adalah pihak-pihak yang obsesif untuk mendirikan negara agama. Berbagai kelompok teroris itu memeragakan praktik intoleransi dan kekerasan serta pemahaman Islam yang keliru, sehingga harus terus diwaspadai.

Hendardi menegaskan, hal yang perlu diingat adalah Urwah, yang tewas dalam penggerebekan polisi di Solo, adalah mantan narapidana bom Kedutaan Australia yang gagal memperoleh pembinaan.

Untuk itu, menurut dia, pihak Polri dan lembaga pemasyarakatan harus memberikan perhatian serius pada aspek pembinaan dan pemasyarakatan terhadap kelompok narapidana kasus terorisme.

Menurut dia, keberhasilan Polri memburu dan akhirnya menewaskan Noordin M Top perlu diapresiasi, tetapi itu tidak boleh membuat Polri dan elemen negara lainnya menjadi terlena.

0 komentar:

Posting Komentar

Friends

Followers

Fave This

DUNIA PENUH BERITA Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts